Gerhana Bulan total akan terjadi di Indonesia hari ini. Menurut Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena alam tersebut akan
terjadi pukul 15.14 WIB hingga pukul 20.35 WIB.
Totalitas gerhana akan berlangsung selama satu
jam sejak pukul 17.24 WIB hingga 18.24 WIB.
BMKG menyajikan peta keteramatan gerhana dari berbagai wilayah Indonesia. Hampir semua wilayah Indonesia, kecuali Banda Aceh, bisa melihat totalitas gerhana. Di Aceh, saat Bulan terbit, totalitas gerhana sudah berakhir.
BMKG menyajikan peta keteramatan gerhana dari berbagai wilayah Indonesia. Hampir semua wilayah Indonesia, kecuali Banda Aceh, bisa melihat totalitas gerhana. Di Aceh, saat Bulan terbit, totalitas gerhana sudah berakhir.
Gerhana
bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di
antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul
bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang
orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi
bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.
Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan
beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk
bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya,
jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua
node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan
bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan,
seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari
yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat
gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga,
jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata
telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat
Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan
salat gerhana (salat
khusuf).
Meskipun bulan adalah benda gelap, tetapi dapat
dilihat di langit, karena permukaannya memantulkan sinar matahari kembali ke
bumi. Selama gerhana bulan total, bumi bergerak antara matahari dan bulan,
sehingga tidak ada sinar matahari langsung melalui ke bulan dan seluruh
permukaan terlihat gelap, bagian tengah dari bayangan bumi (umbra).
Tidak seperti gerhana matahari, yang hanya dapat
dilihat di sebagian kecil tempat di bumi, gerhana bulan total dapat diamati di
seluruh sisi malam dari bumi karena pengamatan terletak pada benda angkasa yang
sama yang melemparkan bayangan.
Untuk alasan ini, kemungkinan untuk menyaksikan
gerhana bulan dari satu titik di bumi jauh lebih mungkin dibandingkan dengan
gerhana matahari, meskipun keduanya terjadi pada interval yang sama.
Fase totalitas gerhana bulan total ini nanti akan terjadi bersamaan
dengan saat senja. Dengan demikian, pada saat senja, warga Indonesia Barat bisa
melihat Matahari yang hampir tenggelam di barat dan Bulan yang terbit dengan
warna merah darah di timur. Fenomena itu secara populer dikenal dengan
"selenelion", yaitu ketika dua benda langit terpisah 180 derajat dari
sudut pandang manusia di Bumi. Saat selenelion terjadi, manusia akan
melihat satu benda langit terbit dan benda langit lain di seberangnya
tenggelam, atau sebaliknya. Kali ini, selenelion yang bakal dilihat
adalah Bulan dan Matahari.