Berpuluh-puluh tahun
lalu, tepatnya 5 Oktober 1965, peringatan HUT TNI juga dilakukan. Namun
peringatan saat itu tidak seperti biasanya, karena di saat yang bersamaan,
berlangsung pelepasan jenazah para jenderal yang terbunuh dalam peristiwa
Gerakan 30 September atau yang sering dikenal dengan sebutan G 30 S/PKI.
Diyakini, peringatan hari lahir TNI saat
itu merupakan peringatan yang paling menyedihkan sepanjang sejarah. Seperti
kutipan AH Nasution berikut
ini:
"Hari ini, hari
angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang, tapi yang kali ini, hari
yang dihinakan oleh fitnahan, dihinakan oleh penghianatan, dihinakan oleh
penganiayaan."
Berikut pidato lengkap
Jenderal AH
Nasution :
Para
prajurit sekalian...
Kawan-kawan
sekalian...
Terutama
rekan-rekan yang sekarang kami sedang lepaskan...
Bissmillahirrahmanirrahiim...
Hari ini
hari angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang, tapi yang kali ini,
hari yang dihinakan, oleh fitnahan, dihinakan oleh penghianatan, dihinakan oleh
penganiayaan, tetapi hari angkatan bersenjata kita, kita setiap prajurit tetap
rayakan dalam hati sanubari kita, dengan tekad kita, dengan nama Allah yang
maha kuasa, bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran, kebenaran, keadilan;
Jendral
Suprapto
Jendral
Hartono, Haryono
Jendral
Parman
Jendral
Panjaitan
Jendral
Sutoyo
Letnan
Tendean
Kamu
semua mendahului kami, kami semua yang kamu tinggalkan punya kewajiban
meneruskan perjuangan kita, meneruskan tugas angkatan bersenjata kita,
meneruskan perjuangan TNI kita, meneruskan tugas yang suci.
Kamu
semua, tidak ada yang lebih tahu dari pada kami yang disini, daripada saya
sejak 20 tahun kita selalu bersama sama membela negara kita, perjuangan
kemerdekaan kita, membela pemimpin besar kita, membela cita cita rakyat kita.
Saya
tahu, kamu manusia, tentu ada kekurangan, kesalahan kita semua demikian, tapi
saya tahu kamu semua, lewat 20 tahun penuh memberikan semua darma baktimu semua
yang ada padamu untuk cita cita yang tinggi itu, dan karena itu, kamu, biarpun,
hendak dicemarkan, hendak difitnah, bahwa kamu penghianat.
Justru disini kami semua, saksi yang hidup,
kamu adalah telah berjuang, sesuai dengan kewajiban kita semua, menegakkan
keadilan, kebenaran, kemerdekaan. Tidak ada yang ragu ragu, kami semua sedia
juga, mengikuti jalan kamu. Jika memang fitnah mereka itu benar, kami akan
buktikan.
Rekan rekan, adik adik saya sekalian. Saya sekarang sebagai yang tertua, dalam TNI yang tinggal bersama lainnya, akan meneruskan perjuangan kamu, membela kehormatan kamu, menghadaplah sebagai pahlawan, pahlawan dalam hati kami seluruh
TNI. Sebagai pahlawan menghadaplah, kepada asal mula kita, yang menciptakan kita, Allah SWT. Karena akhirnya Dialah Panglima Kita Yang Paling Tertinggi. Dialah yang menentukan segala sesuatu, juga atas diri kita semua.
Tetapi dengan keimanan ini juga, kami semua yakin, bahwa yang benar akan tetap menang, dan yang tidak benar akan tetap hancur. Fitnah, fitnah berkali kali, fitnah lebih jahat dari pembunuhan, lebih jahat dari pembunuhan, kita semua difitnah, dan saudara saudara telah dibunuh, kita diperlakukan demikian.
Rekan rekan, adik adik saya sekalian. Saya sekarang sebagai yang tertua, dalam TNI yang tinggal bersama lainnya, akan meneruskan perjuangan kamu, membela kehormatan kamu, menghadaplah sebagai pahlawan, pahlawan dalam hati kami seluruh
TNI. Sebagai pahlawan menghadaplah, kepada asal mula kita, yang menciptakan kita, Allah SWT. Karena akhirnya Dialah Panglima Kita Yang Paling Tertinggi. Dialah yang menentukan segala sesuatu, juga atas diri kita semua.
Tetapi dengan keimanan ini juga, kami semua yakin, bahwa yang benar akan tetap menang, dan yang tidak benar akan tetap hancur. Fitnah, fitnah berkali kali, fitnah lebih jahat dari pembunuhan, lebih jahat dari pembunuhan, kita semua difitnah, dan saudara saudara telah dibunuh, kita diperlakukan demikian.
Tapi jangan kita, jangan kita dendam hati,
iman kepada Allah SWT, iman kepada Nya, mengukuhkan kita. Karena Dia
perintahkan, kita semua berkewajiban, untuk menegakkan keadilan dan kebenaran
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/5-oktober-1965-hut-tni-yang-paling-sedih-sepanjang-sejarah.html
(dengan beberapa perubahan)